Dari mana datangnya rasa percaya ?
Dari tempat berukuran 120 X 200 sentimeter terdiri dari bebarapa lapisan yang tengahnya berupa pegas besi, semuanya untuk kenyamanan berbaring di atasnya, dilapisi kain penutup berwarna seragam dengan penutup bantal – guling, krem, aneka merah, tapi yang paling sering adalah yang berwarna putih dan kesemuanya polos tanapa motif, dikelilingi lukisan krayon yang sangat feminin tapi ada juga sketsa-sketsa hitam putih yang samasekali tidak feminin, dan semua berbingkai kayu dan tergantung di dinding putih yang beberapa bagiannya sudah somplak plesterannya.
Sangat perlahan.
Bagi ‘si percaya 1’, perlahannya seperti bayi manusia yang membutuhkan waktu yang sangat panjang sampai dia bisa melakukan langkah pertamanya.
Bagi ‘si percaya 2’, seperti seseorang yang harus menahan nafasnya selama hitungan tahun, menanti saat terucap kata “ibu” dari bibir si bayi.
Kepercayaan harus melalui proses kompromi berbagi wilayah pribadi dengan hidup –setiap geliat tubuh, setiap rentangan tangan, setiap pejaman mata, setiap irama mimpi,--dengan sangat tidak mudah.
Ada lagi proses lainnya, bertahan untuk tidak meninggalkan tempat terssebut hanya karena terkadang begitu sulitnya kata-kata ‘kompromi’ itu untuk dimengerti apalagi dilakukan.
(karena tidak semua mimpi itu indah,
Karena harus berkompromi—bukan dengan ‘siapa’, tapi dengan ‘apa’—yang dikehendaki oleh : bukan ‘kepala’, tapi ‘hati’. Juga oleh dunia yang tidak bisa selalu ditolak.
"lagipula siapa yang dapat menyutradarai mimpi selain emosi?)"
ReplyDeleteaku suka banget kalimat bagian ini,
aku (ingin jadi) seorang pemimpi tapi pengendalian emosi-ku payah! :)
aku pernah bermimpi Sophia Latjuba berkata padaku, aku suka sekali dengan tatomu.. (asiiik kataku dalam hati),
ReplyDeletePadahal aku ga punya tato :) nah gimana tuh?!
hidup keluarga yang sakinah dan keluarga berencana! *dubrakk!
ReplyDeletejemuran, peralatan dapur, dan tempat tidur. :-)
ReplyDeleteini karaya lama yah cot?
ReplyDeletejadi berfikir hahaha kita sudah lama tak berbincang nih
komen terakhir dari sapa yah?
ReplyDeleteiya ini karya tahun 2004, lukisannya 2007-2008
wah tiba saatnya nanti ( aku ) seperti itu . .
ReplyDeletebagus mbak :D
cuma rada ga konsen liat lukisannya hahahaha