'aku tidak ingin terbangun dari mimpi ini karena dunia begitu sepi...'
setelah mengatakan itu, mahameru membunuhnya
sedangkan aku, hari ini di sini, ingin memejamkan mata dan menulikan telinga, tapi tidak bisa
aku harus membelalakkan mata, menegakkan telinga berhadapan dengan tabung kaca dan selalu siaga sampai datang saatku harus memecahkannya
foto ini diambil dari salah satu karya seorang seniman di Istanbul Bienale 2005
untuk Soe Hok Gie (1942-1969)
lenteng agung, 1 april 2011
jangan pecahkan telepicinya. telepicinya dikacih aja ke cetiap mimpi yang menjadi audiopicual, cekedar memutar pidio-pidio dan pidio-pidio.
ReplyDeleteberkasur pasir dan batuan kecil, saat mahameru membunuhnya,, :D
ReplyDeleteBagus mbak,,
suka,
terima kasih :)
Puisinya keren abbbeeeeiiiss!!!!!
ReplyDeleteriosadja dawat, puisimu keren juga.
ReplyDeleteterimakasih teman2 atas apresiasinya
keren, mbak oti...
ReplyDeleteTerimkasih sudah berbagi...
ah, otty...kau membangunkan tidurku...
ReplyDeleteGak usah dipecahkan, Sumpal aja telinga.
ReplyDeletepake earphone murahan.
Yang buatan china juga gak apa-apa.
paling tidak.... di situ ada merdu.
tipi layar datar 30" harganya berapa ya....?
jangan di pecahin C' ott...
ReplyDeletemending di jual aja...
hehehe...
^_^