scene #1
saat si pesulap masih tercengang menyaksikan
betapa cahaya matahari dapat merubah peradaban,
menggerakkan bingkai diam,
gambar-gambar bisu itu sudah menghitung recehan
bergegas si pesirkus belia membekapnya, lalu melemparkannya
tinggi ke udara
gambar-gambar bisu membumbung tinggi dan meledak keras
semua orang menjerit karuan
kemudian si pembawa acara reality show pun memunguti serpihannya,
menyusunnya acak, untuk merayakan kegembiraan
anak-anak kecil berusaha keras
mendorong-dorong batu-batu dari timur sana ke atas bukit yang tinggiii sekali
menggelundungkannya kembali ke jurang tak berdasar
* * *
scene #2
aku ingin jadi kamu, kamu bisa jadi aku
itu manis ...
dan itu pahit ...
awan hari ini tidak pernah sama dengan wujudnya kemarin
hanya saja waktu melipatgandakannya dengan sempurna
dalam gebyar cahaya dan suara
seperti gelegar 'aku mencintaimu' di dalam sinema...
di dalam sinema...
lenteng agung, 20 agustus 2011
penampil : Klara, Andang, Galib, Sim, Teple & Coki
foto : Otty
lokasi : Lenteng Agung !8b
Sinema selalu memberikan misteri pada wujudnya. Ketika ia "tidak selesai" pun, rekaman itu selalu memunculkan keajaiban. Karena di sana ada denyut visual yang selalu akan hidup. Sehingga, saat menemukan rekaman massa lalu, meski tak terselesaikan, ia tetap mempesona. Karena ia dibuat dengan kesungguhan.
ReplyDeleteI love this "memori"...
I love you Ambu.
bagus nih. :)
ReplyDeletedan saya terngangah di depan layar . .
ReplyDeletetersadar . .
selesai ga selesai kan di kumpulin ty....;)
ReplyDeletefoto no 5, artistiknya keren ;D
ReplyDelete