Ngambang ke sana diiring senandung
lewat di kolongku
Aku lari ke sisi yang lain
untuk menyaksikan pemadangan itu melintas
Lalu dia pergi menjauh
Tersangkut sesekali di tumpukan plastik
Plastik-plastik yang kekal selamanya
Cari waktu untuk membakarnya
Entah kapan ?
karena langit gembira
setelah dicuci oleh hujan
Matahari berkelambu
Serangga tidak bisa menembusnya
Tapi asap rokokku bisa
Puntungnya kubuang di aspal
Lalu kupungut lagi
Kumasukkan ke dalam saku celana
ditulis pada 16 Maret 2008
foto oleh : Dian Komala
Nice work..two thumbs up!
ReplyDeleteDimensional..!
ReplyDeleteThanx Otty, Rada susah juga nangkap orientasinya, tapi ekspressif. Sudahlah.., Jembatan itu memang identik abis dengan LA32. Yang gw inget ; gocengan buat pete2 ce ama Potan dan Hendrix jangkung, jatuh saat nongkrong di di situ, dan harus direlain............... :)
wah kisah yg menarik dari sebuah sungai kecil di lenteng agung, setiap hari aku menyeberanginya sambil menghisap rokok kretek kesukaanku, akhirnya akupun sering melempar tembakau usang itu ke dalam sungai, agar orang2 tidak melihat jejakku, tapi aku malu ternyata kamu menyimpan jejak mu dalam saku....
ReplyDeletesalut buat Ibu guru tercinta, Otty
manyyyyiiiiissss!
ReplyDeletesemanyyiis jeruk yang menyembul dari coklat cair.. :)
ibu guru,, jeruknya sayang yah masi ada tu kayanya
ReplyDeletesangat ekspresif. cerita jembatan yang ternyata dapat menyingkap rahasia-rahasia besar orang2 yg menyimpan kenangan di B32LA. ya, rasanya... ingin kembali untuk melangkah lebih sigap. trims buat potret2 ekspresifnya.
ReplyDelete