Aku ingin seperti Teh Alit yang mungil dan cantik
Berdandan seperti putri, mengenakan pakaian indah, bedak dan gincu.
Aku harus menunggu beberapa tahun lagi,
lalu bertemu pangeran yang tampan, dan bersatu di balik selendang.
Ibu akan menangis, karena puteri akan dibawa pangeran.
Siapa pangeranku kelak?
Yang kutahu, semua anak lelaki selalu bermain onar...
Berteriak, lagi dan lagi...
Tetap saja berteriak...
Walau sudah berkali-kali diperingatkan.
Aku jadi takut berada jauh dari ibuku...