Wednesday, November 16, 2011

jembatan iisip




Ada kasur di coklat cair
Ngambang ke sana diiring senandung




lewat di kolongku


Aku lari ke sisi yang lain


untuk menyaksikan pemadangan itu melintas




Lalu dia pergi menjauh


Tersangkut sesekali di tumpukan plastik
Plastik-plastik yang kekal selamanya
Cari waktu untuk membakarnya


Entah kapan ?






Aku tertawa


karena langit gembira
setelah dicuci oleh hujan


Matahari berkelambu
Serangga tidak bisa menembusnya


Tapi asap rokokku bisa



Puntungnya kubuang di aspal
Lalu kupungut lagi



Kumasukkan ke dalam saku celana




ditulis pada  16 Maret 2008
foto oleh : Dian Komala

6 comments:

  1. Nice work..two thumbs up!

    ReplyDelete
  2. Dimensional..!

    Thanx Otty, Rada susah juga nangkap orientasinya, tapi ekspressif. Sudahlah.., Jembatan itu memang identik abis dengan LA32. Yang gw inget ; gocengan buat pete2 ce ama Potan dan Hendrix jangkung, jatuh saat nongkrong di di situ, dan harus direlain............... :)

    ReplyDelete
  3. wah kisah yg menarik dari sebuah sungai kecil di lenteng agung, setiap hari aku menyeberanginya sambil menghisap rokok kretek kesukaanku, akhirnya akupun sering melempar tembakau usang itu ke dalam sungai, agar orang2 tidak melihat jejakku, tapi aku malu ternyata kamu menyimpan jejak mu dalam saku....

    salut buat Ibu guru tercinta, Otty

    ReplyDelete
  4. manyyyyiiiiissss!
    semanyyiis jeruk yang menyembul dari coklat cair.. :)

    ReplyDelete
  5. ibu guru,, jeruknya sayang yah masi ada tu kayanya

    ReplyDelete
  6. sangat ekspresif. cerita jembatan yang ternyata dapat menyingkap rahasia-rahasia besar orang2 yg menyimpan kenangan di B32LA. ya, rasanya... ingin kembali untuk melangkah lebih sigap. trims buat potret2 ekspresifnya.

    ReplyDelete